aku tahu ini cukup lama dan aku baru menulis blog lagi sekarang. aku tak menulis bukan karena aku tak punya waktu, aku cukup punya banyak waktu yang aku sia siakan. bukan juga karena aku sok sibuk, karena beberapa kali aku berusaha menulis hanya saja terhenti karena aku merasa tulisanku tidak cukup baik.
rencana awal aku ingin bercerita mungkin lebih tepatnya curhat. mungkin blog ini benar benar akan menjadi diary yang aku biarkan orang lain membacanya. lagipula, ketika aku mau cerita pada sahabatku, aku merasa dia terlau sibuk dengan hidupnya dan tak punya waktu untuk mempertanyakan kehidupanku.
cerita ini tidak jauh dari kisah dengan tema perasaan. bagaimana perasaanmu saat seorang teman mempercayakan dirimu untuk mengetahui orang yang dia sukai dan orang itu adalah orang yang selama ini kau pandangi? harusakah aku tertawa dan menyatakan bahwa aku juga menyukai dia juga? tapi aku tidak melakukan itu, aku tersenyum dan hanya menanggapi ceritanya. ini tidak sulit namun tak terlalu mudah juga.
lalu disaat aku kacau karena kepercayaan seseorang banyak hal lain yang aku rasakan. kadang aku merasa aku sudah cukup dekat dengannya tapi kemudian aku jadi merasa dia begitu jauh. ketika aku sudah tahu beberapa hal tentangnya lalu aku meyadari aku tidak cukup mengenalnya. aku tidak bisa tersenyum dan tertawa seperti yang aku lakukan dengan teman laki lakiku di sekolah dan hanya bersikap canggung dan kaku. aku tidak suka perasaan ini, karena aku tidak bisa mengendalikannya.
karena hal hal itu kadang aku berpikir aku harus mematikan perasaan ini. tapi bagaimana kau mematikannya jika aku tak tahu dimana letak tombol powernya.
rencana awal aku ingin bercerita mungkin lebih tepatnya curhat. mungkin blog ini benar benar akan menjadi diary yang aku biarkan orang lain membacanya. lagipula, ketika aku mau cerita pada sahabatku, aku merasa dia terlau sibuk dengan hidupnya dan tak punya waktu untuk mempertanyakan kehidupanku.
cerita ini tidak jauh dari kisah dengan tema perasaan. bagaimana perasaanmu saat seorang teman mempercayakan dirimu untuk mengetahui orang yang dia sukai dan orang itu adalah orang yang selama ini kau pandangi? harusakah aku tertawa dan menyatakan bahwa aku juga menyukai dia juga? tapi aku tidak melakukan itu, aku tersenyum dan hanya menanggapi ceritanya. ini tidak sulit namun tak terlalu mudah juga.
lalu disaat aku kacau karena kepercayaan seseorang banyak hal lain yang aku rasakan. kadang aku merasa aku sudah cukup dekat dengannya tapi kemudian aku jadi merasa dia begitu jauh. ketika aku sudah tahu beberapa hal tentangnya lalu aku meyadari aku tidak cukup mengenalnya. aku tidak bisa tersenyum dan tertawa seperti yang aku lakukan dengan teman laki lakiku di sekolah dan hanya bersikap canggung dan kaku. aku tidak suka perasaan ini, karena aku tidak bisa mengendalikannya.
karena hal hal itu kadang aku berpikir aku harus mematikan perasaan ini. tapi bagaimana kau mematikannya jika aku tak tahu dimana letak tombol powernya.
awriigghhttt...Nda is back.(walaupun dalam mode galau.heheheheh)
ReplyDeletemasih orang yang sama nda?
iya ghianda, aku punya pertanyaan yang sama sm yasmin: is that still all about the same person ghi?
ReplyDelete