Strasbourg-ku

Terakhir ngeblog September 2012 dan sekarang Febuari 2013, telat buat memberi ucapan selamat tahun baru. September kemarin aku cerita kesan pertama aku melewati hari di Strasbourg. Sekarang Strasbourg sudah menjadi kota yang tak asing lagi buat aku dan aku nyaman dengan kota ini. Strasbourg memang bukan Paris, tapi justru karena itu aku cinta dengan kota ini. Bukan Paris dengan  penduduk yang terkesan selalu terburu-buru dan bermuka masam. Bukan Paris yang memberikan aura tak tenang karena terkenal akan banyaknya pencopet. Memang di sini tak ada eiffel yang menjadi icon cinta. Tapi turis-turis mempunyai kesan positif dengan kota ini.
Ini foto Strasbourg (dicuri dari google, aku selalu merasa masih punya banyak waktu di kota ini jadi tak pernah secara pribadi berniat mengabadikan kota ini )

 Parliament European, aku rasa masyarakat strasbourg berbangga akan hal ini

 Petite France, rumah-rumah di sini tradisional Alsace

 Ini transportasi umum selain bus, Tram. Banyak penumpang tanpa tiket, padahal sewaktu-waktu sering ada Controleur yang memeriksa tiket

Tipikal kota di eropa yang Cathedral selalu menjadi pusat kotanya

Lihatkan? Bagaimana aku tidak jatuh cinta dengan kota ini?
Selain karena kotanya, di sini aku bertemu dengan banyak orang yang akhirnya aku sebut sebagai teman. Kerena aku sekarang masih belajar bahasa aku bertemu dengan bermacam-macam kewarganegaraan. Itu memberikan kesan tersendiri buat aku. Mungkin lain kali aku bakal menceritakan mereka-mereka :)

Comments

  1. jadi langsung terinspirasi nulis lagi habis baca 'Strasbourg-ku' :)
    cant wait kamu jadi tour guide akuu..hhehehe
    PS.pengen coba tram-nyaa

    ReplyDelete
  2. hehe hayo hayooo nulis lagi..
    siap yas ak tunggu.
    emg harus nyoba tramnya yas, itu enak buat ngegalau wahahaha

    ReplyDelete

Post a Comment