sudah dengar kisah aal? kisah aal dan sandal.
aku baru dengar berita ini tadi pagi, nasib sial yang dialami aal. coba baca berita yang dikutip dari detikNews.
Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Palu, di Jalan Tanjung Santigi, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, AAL (15), kini duduk dikursi pesakitan. Sebab, polisi dan jaksa menuduhnya mencuri sandal seharga Rp30 ribu milik Briptu Ahmad Rusdi Harahap. Kini bocah itu akan didampingi 15 pengacara selama proses persidangan.
"Kami semua merasa terpanggil untuk mendampingi terdakwa lantaran dari sisi kemanusiaan kami merasa kasus ini dapat diselesaikan secara damai. Tidak semua hal ini hanya bisa diselesaikan di depan pengadilan," kata salah seorang pengacara AAL, Johanes Budiman Napat kepada wartawan di kantornya, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Rabu, (21/12/2011).
Elvis S Katuvu, ketua Tim Penasehat Hukum yang mendampingi anak ini mengatakan sebelum ini mereka sudah melaporkan Briptu Ahmad Rusdi Harahap ke Divisi Profesi dan Pengamanan Polda Sulteng terkait penganiayaan yang dilakukan anggota Polri itu pada AAL. Rupanya pada Mei 2011, Ahmad Rusdi pernah memanggil AAL bersama temannya.
"Saat itu AAL diduga sempat dipukuli oleh Ahmad Rusdi dan temannya sesama Polisi. Badannya memar. Bahkan diduga AAL dipukuli dengan kayu," ujar Elvis.
Elvis pada persidangan Selasa, 20 Desember kemarin, Elvis sudah menanyakan hal itu pada saksi. Namun tidak dijawab oleh saksi.
"Namun, meski kami sudah laporkan ke Propam, kasus ini belum kami ketahui bagaimana kelanjutannya," kata Elvis.
Seperti diketahui, AAL duduk dikursi pesakitan karena dituduh mencuri sandal. Dalam paparan dakwaan Jaksa, kisah ini bermula pada November 2010 ketika AAL bersama temannya lewat di Jalan Zebra di depan kost Briptu Ahmad Rusdi Harahap.
Saat itu AAL melihat ada sandal jepit dan kemudian mengambilnya. Jaksa dalam dakwaannya menyatakan AAL melakukan tindak pidana sebagaimana pasal 362 KUHP Pidana tentang pencurian dan diancam 5 tahun penjara.
memilukan bukan? di tengah maraknya 'tikus putih' dan 'ikatan persaudaraan yang kuat' lagi lagi indonesia menunjukan bahwa hukum telah ditegakan lewat nasib sial akibat kesalah kecil. maksud aku coba bandingkan apakah tiga puluh ribu sebanding dengan nyewa menginap di penjara. sekali lagi keadilan dijadikan kambing hitam oleh keegoisan.
namun ada pelajaran moral dasar yang diingatkan lewat kasus ini.
1. mengambil hak orang lain memang benar benar tidak dibenarkan
2. keikhlasan, cobalah mengikhlaskan memaklumi kesalahan orang lain, dan jika memang harus diberi hukuman berilah yang sepadan
3. lihatlah 15 pengacara.. masih ada simpati yang bersembunyi di tiang tiang keangkuhan, jadi lebih baik kita juga menunjukan simpati dan empati kita
yang aku temukan hanya tiga, tapi mungkin masih ada banyak lagi..
oh ya di berita tadi pagi juga disampaikan bahwa diadakan penggalangan sandal. YA SANDAL!
aku baru dengar berita ini tadi pagi, nasib sial yang dialami aal. coba baca berita yang dikutip dari detikNews.
Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Palu, di Jalan Tanjung Santigi, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, AAL (15), kini duduk dikursi pesakitan. Sebab, polisi dan jaksa menuduhnya mencuri sandal seharga Rp30 ribu milik Briptu Ahmad Rusdi Harahap. Kini bocah itu akan didampingi 15 pengacara selama proses persidangan.
"Kami semua merasa terpanggil untuk mendampingi terdakwa lantaran dari sisi kemanusiaan kami merasa kasus ini dapat diselesaikan secara damai. Tidak semua hal ini hanya bisa diselesaikan di depan pengadilan," kata salah seorang pengacara AAL, Johanes Budiman Napat kepada wartawan di kantornya, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Rabu, (21/12/2011).
Elvis S Katuvu, ketua Tim Penasehat Hukum yang mendampingi anak ini mengatakan sebelum ini mereka sudah melaporkan Briptu Ahmad Rusdi Harahap ke Divisi Profesi dan Pengamanan Polda Sulteng terkait penganiayaan yang dilakukan anggota Polri itu pada AAL. Rupanya pada Mei 2011, Ahmad Rusdi pernah memanggil AAL bersama temannya.
"Saat itu AAL diduga sempat dipukuli oleh Ahmad Rusdi dan temannya sesama Polisi. Badannya memar. Bahkan diduga AAL dipukuli dengan kayu," ujar Elvis.
Elvis pada persidangan Selasa, 20 Desember kemarin, Elvis sudah menanyakan hal itu pada saksi. Namun tidak dijawab oleh saksi.
"Namun, meski kami sudah laporkan ke Propam, kasus ini belum kami ketahui bagaimana kelanjutannya," kata Elvis.
Seperti diketahui, AAL duduk dikursi pesakitan karena dituduh mencuri sandal. Dalam paparan dakwaan Jaksa, kisah ini bermula pada November 2010 ketika AAL bersama temannya lewat di Jalan Zebra di depan kost Briptu Ahmad Rusdi Harahap.
Saat itu AAL melihat ada sandal jepit dan kemudian mengambilnya. Jaksa dalam dakwaannya menyatakan AAL melakukan tindak pidana sebagaimana pasal 362 KUHP Pidana tentang pencurian dan diancam 5 tahun penjara.
memilukan bukan? di tengah maraknya 'tikus putih' dan 'ikatan persaudaraan yang kuat' lagi lagi indonesia menunjukan bahwa hukum telah ditegakan lewat nasib sial akibat kesalah kecil. maksud aku coba bandingkan apakah tiga puluh ribu sebanding dengan nyewa menginap di penjara. sekali lagi keadilan dijadikan kambing hitam oleh keegoisan.
namun ada pelajaran moral dasar yang diingatkan lewat kasus ini.
1. mengambil hak orang lain memang benar benar tidak dibenarkan
2. keikhlasan, cobalah mengikhlaskan memaklumi kesalahan orang lain, dan jika memang harus diberi hukuman berilah yang sepadan
3. lihatlah 15 pengacara.. masih ada simpati yang bersembunyi di tiang tiang keangkuhan, jadi lebih baik kita juga menunjukan simpati dan empati kita
yang aku temukan hanya tiga, tapi mungkin masih ada banyak lagi..
oh ya di berita tadi pagi juga disampaikan bahwa diadakan penggalangan sandal. YA SANDAL!
Comments
Post a Comment