A : ga mau dewasa ga maaaaaau A menolak dengan tegas !
B : bukannya kalau kamu ngga dewasa kamu ngga bakal ngeraih cita-cita kami A? buat jadi dokter
A : A ampir lupa gimana caranya bersenang-senang . A ga mau lupa makanya menolak dgn tegas ..
B : kalau begitu A cukup berhenti saja dan bersenang-senang.. setegas apa pun A nolak, kedewasaan ngga bakal nunggu
A : membosankan sekali dan kau pun pada akhirnya mati karena kedewasaanmu .. mungkin dewasa menjadi lebih baik di beberapa hal namun tumpul juga di beberapa hal, menyedihkan
B : bukannya itu sudah sebuah klise.. tak ada yang sempurna, itu klise umum.. tapi buat apa menolak ketidaksempurnaan yang pada akhirnya kau harus ambil itu, tak peduli apa pun kemauanmu
teks diatas merupakan sms teman saya kepada saya dan jawaban saya kepadanya.. entah karena apa saya menyukai sms-sms ini dan sebenarnya saya sangat berharap kalau teman saya itu membalas sms saya yang terakhir..
sungguh saya menyukai ini. saya menyukai kenyataan bahwa saya mesti dewasa, karena jika ini bukan keharusan mungkin saya akan memilih jalan lain. saya menanti kedewasaan saya, saat dewasa saya.. saat dimana saya menjadi arsitek. saya menantikan kedewasaan saya. saya menunggunya.
B : bukannya kalau kamu ngga dewasa kamu ngga bakal ngeraih cita-cita kami A? buat jadi dokter
A : A ampir lupa gimana caranya bersenang-senang . A ga mau lupa makanya menolak dgn tegas ..
B : kalau begitu A cukup berhenti saja dan bersenang-senang.. setegas apa pun A nolak, kedewasaan ngga bakal nunggu
A : membosankan sekali dan kau pun pada akhirnya mati karena kedewasaanmu .. mungkin dewasa menjadi lebih baik di beberapa hal namun tumpul juga di beberapa hal, menyedihkan
B : bukannya itu sudah sebuah klise.. tak ada yang sempurna, itu klise umum.. tapi buat apa menolak ketidaksempurnaan yang pada akhirnya kau harus ambil itu, tak peduli apa pun kemauanmu
teks diatas merupakan sms teman saya kepada saya dan jawaban saya kepadanya.. entah karena apa saya menyukai sms-sms ini dan sebenarnya saya sangat berharap kalau teman saya itu membalas sms saya yang terakhir..
sungguh saya menyukai ini. saya menyukai kenyataan bahwa saya mesti dewasa, karena jika ini bukan keharusan mungkin saya akan memilih jalan lain. saya menanti kedewasaan saya, saat dewasa saya.. saat dimana saya menjadi arsitek. saya menantikan kedewasaan saya. saya menunggunya.
I think I really loved to be a teenagers than to be adult,..
ReplyDeleteKalau saya takut menghadapinya...takut akan ketidakpastian.namun rasa penasaran lebih daripada takut.jadiii....ku juga menunggu masa dewasa.
ReplyDelete