saya tidak pernah menyangka kebiasaan buruk saya yang jarang langsung ganti baju sepulang sekolah bisa mengutak - atik perasaan saya. sore tadi saya mengunjungi rumah nenek saya dengan masih menggunakan seragam padahal saya sempat pulang ke rumah sebelumnya. di sana ada beberapa sepupu saya. saat itu saya sedang duduk di sebuah kursi di salah satu pojok ruangan bermain game. sedangkan sepupu-sepupuku melingkar di lantai bermain salah satu jenis papan permainan. ketika saya sedang serius bermain kareana kebutulan hanya tinggal 2 level yang harus saya tuntaskan tiba-tiba saya merasa seseorang memerhatikan saya. jengah dengan perasaan itu saya melirik sepupu-sepupu saya dan menemukan salah satu dari mereka memandang saya atau lebih tepatnya mengamati saya. sebelum saya sempat bertanya apa yang ia lihat ia berkata "bukannya kakak ghianda di 8 ya?" mendengar itu mood saya langsung jatuh. saya jadi mengingat betapa saya mencita-citakan sekolah di sana. saya terpekur beberapa saat sampai akhirnya saya berkata "ah puput masa ga tau aku sekolah dimana." lalu saya mengusap bet di seragam saya.
ternyata saya masih kecewa dengan kenytaan bahwa saya bersekolah di sma 11 bukan 8. saya masih kecewa saya tidak dapat masuk ke 8 karena kurang 0,1. saya masih kecewa. nasihat apa yang kita peroleh adalah yang terbaik untuk kita tidak membuat saya melupakan kekecewaan saya, ucapan teman saya pun sekolah yang kita peroleh di sanalah jodoh kita tidak merubahnya juga saya tetap kecewa.
mood saya jatuh untuk beberapa saat..
ternyata saya masih kecewa dengan kenytaan bahwa saya bersekolah di sma 11 bukan 8. saya masih kecewa saya tidak dapat masuk ke 8 karena kurang 0,1. saya masih kecewa. nasihat apa yang kita peroleh adalah yang terbaik untuk kita tidak membuat saya melupakan kekecewaan saya, ucapan teman saya pun sekolah yang kita peroleh di sanalah jodoh kita tidak merubahnya juga saya tetap kecewa.
mood saya jatuh untuk beberapa saat..
Comments
Post a Comment