pagi ini saya sudah yakin hari ini bukan hari yang baik, tapi tidak menyangkan akan menjadi hari yang lebih buruk. pagi ini saya terbangun dan menemukan sebuah pesan singkat di hp saya yang berisi
ass ww ghianda ibu ke sekolah kira jam 9,
tolong siapkan laporan uang refresing yang sudah masuk
dan jumlah kekurangan biayanya,
nanti disampaikan di kelas
tolong siapkan laporan uang refresing yang sudah masuk
dan jumlah kekurangan biayanya,
nanti disampaikan di kelas
tugas laporan itu memang sudah menjadi tanggung jawab saya, saya hanya saja sedikit berdebar untuk menyampaikan laporan itu dan buruknya laporan itu belum saya siapkan.
setelah mempersiapkan segala hal yang saya butuhkan saya berangkat ke sekolah, saat itu pukul 8 lebih. sesampainya di sana hanya sedikit teman saya yang dapat saya temukan. menunggulah kami di sana, di depan kelas tercinta kami.
pukul sepuluh
guru kami belum juga datang dan kami masih menanti. seorang sahabat memulai percakapan dengan saya."ghi, gimana ya menurut kamu rasanya suka sama orang tapi orangnya itu ga suka sama kita. jadi kita cuman suka aja terus sama dia?" tanyanya dan saya merasa dia menyindir saya. saya pura-pura tidak menyadarinya dan berkata "bukannya kamu suka --- ?" tanya saya, kerena dia kebetulan sudah punya cewek. "bukan aku. temen aku. jadi gmn ya?" saya diam sejenak berpikir saya mesti berkata apa. "ya ga apa-apa, biarin aja." hanya itu yang bisa saya katakan, saya tidak bisa memikirkan hal cerdas untuk dikatakan. saya tahu mungkin orang yang di maksud bukan saya, hanya saja saya ada perasaan bahwa orang yang dia maksud itu saya, temannya yang terus menerus hanya menyukai seseorang. beberapa kali dia menyarankan saya untuk berbicara dengan orang yang saya sukai bukan sekedar memandang dari jauh, dan lagi-lagi dan selalu saya menolaknya. perasaan saya berpikir memandang dari jauh juga sudah lebih dari cukup selama tidak memikirkan harapan tidak akan menyakitkan. itu saja cukup. saya tahu perasaan saya sepertinya hanyak ilusi belaka hanya sepihak, tapi haruskah ia berkata dan mengingatkan bahwa orang yang saya sukai tidak memandang untuk saya?! percakapan itu berakhir dan membuat saya termenung dan hampir cemberut enggan menyugihkan senyum. saya tahu itu bentuk perhatiannya tapi apakah karena dia laki-laki dia tidak peka terhadap perasaan? atau saya seorang sensitif? yang jelas saya tipe pohon, terlalu keras kepala ketika sudah jatuh untuk seseorang. saya tidak berharap dia mengerti hanya saja saya harap dia bisa membiarkan ini.
NB: ada kemungkinan hal di atas cuman perasaan saya semata
setelah mempersiapkan segala hal yang saya butuhkan saya berangkat ke sekolah, saat itu pukul 8 lebih. sesampainya di sana hanya sedikit teman saya yang dapat saya temukan. menunggulah kami di sana, di depan kelas tercinta kami.
pukul sepuluh
guru kami belum juga datang dan kami masih menanti. seorang sahabat memulai percakapan dengan saya."ghi, gimana ya menurut kamu rasanya suka sama orang tapi orangnya itu ga suka sama kita. jadi kita cuman suka aja terus sama dia?" tanyanya dan saya merasa dia menyindir saya. saya pura-pura tidak menyadarinya dan berkata "bukannya kamu suka --- ?" tanya saya, kerena dia kebetulan sudah punya cewek. "bukan aku. temen aku. jadi gmn ya?" saya diam sejenak berpikir saya mesti berkata apa. "ya ga apa-apa, biarin aja." hanya itu yang bisa saya katakan, saya tidak bisa memikirkan hal cerdas untuk dikatakan. saya tahu mungkin orang yang di maksud bukan saya, hanya saja saya ada perasaan bahwa orang yang dia maksud itu saya, temannya yang terus menerus hanya menyukai seseorang. beberapa kali dia menyarankan saya untuk berbicara dengan orang yang saya sukai bukan sekedar memandang dari jauh, dan lagi-lagi dan selalu saya menolaknya. perasaan saya berpikir memandang dari jauh juga sudah lebih dari cukup selama tidak memikirkan harapan tidak akan menyakitkan. itu saja cukup. saya tahu perasaan saya sepertinya hanyak ilusi belaka hanya sepihak, tapi haruskah ia berkata dan mengingatkan bahwa orang yang saya sukai tidak memandang untuk saya?! percakapan itu berakhir dan membuat saya termenung dan hampir cemberut enggan menyugihkan senyum. saya tahu itu bentuk perhatiannya tapi apakah karena dia laki-laki dia tidak peka terhadap perasaan? atau saya seorang sensitif? yang jelas saya tipe pohon, terlalu keras kepala ketika sudah jatuh untuk seseorang. saya tidak berharap dia mengerti hanya saja saya harap dia bisa membiarkan ini.
NB: ada kemungkinan hal di atas cuman perasaan saya semata
Di satu sisi..aku iri kamu punya sahabat yang begitu peduli..(hehehehe)
ReplyDeleteTapi sisi lain,ya sejujurnya,aku sih pribadi gak suka 'diatur-atur'.apa lagi masalah percintaan.
Sama dengan kamu, menurut aku memandangan & mengagumi sudah cukup.gak perlu diumbar-umbar...lah.bukannya etika yg sesungguhnya lebih ketat!?
Mungkin karena kita berbeda dengan remaja umumnya dalam menghadapi cinta monyet ini...hahahahah.
Nda..nda..aku jadi makin penasaran sama calon besan saya...hahahaha
That's right. Kalau aku, suka sama orang, sama seperti kamu, ghi. Paling hanya beberapa saja orang yang tahu. Bahkan, aku suka sama itu orang sampai dia suka sama orang lain, dan sampai jadian orang itu!
ReplyDeleteghii :( hiks kalau begitu bagaimana dengan diriku? ooooooh~
ReplyDeleteaku sendiri ya ghi - apa yang aku rasakan adalah: aku emang ngerasa senang untuk terus mengagumi seseorang itu, tapi entah kenapa buat aku betapa sakitnya rasa hatiku bila mengingat kalau aku sama sekali tak bisa mengungkapkannya, apalagi jika mengira2 berbagai kemungkinan terburuk yang akan terjadi yang bahkan belum tentu terjadi. aku merasa tampaknya tak cukup jika hanya memandang, makanya aku selalu dan terus berusaha untuk menghilangkan bayangannya ghi :(
tapi ghianda tentu saja bukan delia :) jangan merasakan perasaan yang dapat membuatmu tersiksa ghi. aku lebih kagum pada ghianda yang bisa menyimpan perasaan sebaik dan seapik yang telah ghianda lakukan selama ini~
nda . . ghianda saksi mata kan . .saya kalo suka orang pasti jadi penonton setia orang yg saya suka . . rasanya tak pernah terbesit di pikiranku untuk menyatakan perasaan . . intinya aku tak jauh beda denganmu . .hahaha . . kurasa jadi penonton dan pendengar tidak ada salahnya . .:D
ReplyDelete-maya-