29/05/10

sabtu pagi.. setelah selesai menjemur beberapa pakaian saya bergegas ke rumah teman saya. dengan satu tujuan mulia, menyelesaikan tugas bahasa inggris yang sempat kami abaikan. perjalan yang cukup melelahkan. saya berjalan kaki dan sempat tersesat beberapa kali. berjumpalah saya dengan rumah itu. saya mencoba mengirim pesan singkat kepada teman saya memberitahukan keberadaan saya. tak ada balasan. lalu saya berasumsi bahwa ia masih berada pada urusannya. dengan menekan rasa kesal saya, saya mencoba menantinya. lalu seorang wanita paruh baya menyarankan saya untuk menekan bel dan saya lakukan hal itu. beberapa saat kemudian seorang bapak yang saya kira sebagai oarngtua teman saya keluar dan memandang saya. saya pun menyampaikan maksud dan tujuan saya karena saya menduga bahwa pandangan itu pandangan menuntut penjelasan. bapak tersebut menyampaikan bahwa teman saya sedang pergi lalu tanpa basa basi meninggalkan saya tercengang. beruntung ibu separuh baya masih mengamati saya. beliau dengan ramah mengajak saya menunggu di rumahnya. membiarkan seseorang yang bahkan tidak di kenalnya duduk di ruang tamunya dengan ditemani teh dan beberapa cemilan ditambah majalah dan koran. bukan saya tak tahu malu masuk ke rumah orang seenaknya tapi tak ada pilihan yang menguntungkan bagi saya selain hal ini. maka saya pun mulai membaca tiap kata dalam halaman koran. tanpa sadar mata saya berkaca-kaca saya merasa ingin menangis. entah menangis karena kesal pada teman saya yang kurang menghargai waktu atau sakit hati dibiarkan menunggu berdiri di depan rumah atau karena kebaikan hati sang ibu. tak berencana menangis di depan rumah orang yang baru saya kenal saya pun berusaha untuk berkonsentrasi pada bacaan saya. bukankah kita harus kuat?! dan hari itu saya merasa yakin bahwa di sekeliling saya masih banyak orang yang berhati tulus..

Comments